KIH Kedonganan sebagai Pilot Project

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung memberikan apresiasi kepada Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu karena telah melakukan pengelolaan limbah dengan baik dan benar. “Dari hasil verifikasi, maka dapat disimpulkan seluruh dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan limbahnya sudah benar. RS Kasih Ibu Kedonganan layak menjadi nominasi reward Green Hospital,” kata Kepala DLHK Badung Putu Eka Merthawan saat melakukan verifikasi terkait pengelolaan limbah di RS Kasih Ibu Kedonganan, Rabu (27/2).

Saat verifikasi itu, Eka Merthawan melibatkan Tim DLHK Badung bersama komponen bidang penataan lingkungan, penyidik lingkungan dan tim Brusli. Dari verifikasi itu, yang menjadi catatan paling aktual terkait penyimpanan limbah B3 yang benar-benar rapi dan sesuai aturan. Demikian pula untuk Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) khusus sampah limbah infeksius atau limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular juga sangat bagus.

RS Kasih Ibu Kedonganan juga sudah menerapkan manajemen pengolahan limbah medis. Demikian pula pengelolaan sampah sudah sesuai dengan penerapan bank sampah serta pengurangan penggunaan kantong plastik yang sudah berjalan dengan baik. Termasuk pula, untuk kebisingan, penggunaan solar yang masuk ke limbah B3 sudah ditangani dengan bagus. “RS Kasih Ibu Kedonganan sudah menjadi salah satu rumah sakit dengan konsep go-green yang pro-lingkungan,” ucapnya.

Kemajuan pesat dalam hal pengolahan limbah itu, Eka Merthawan kemudian menyatakan akan segera mencabut sanksi yang pernah dilayangkan ke RS Kasih Ibu itu. Walau sanksi telah dicabut, Tim DLHK Badung akan tetap melakukan pengawasan rutin secara berkala. Apalagi RS Kasih Ibu Kedonganan banyak memiliki pasien bule, sehingga semua itu mesti dijaga. Pengelolaan lingkungan RS Kasih Ibu Kedonganan akan menjadi percontohan bagi RS khususnya swasta lain di Kabupaten Badung. “Karena proses verifikasi factual, maka kami akan mengundang RS Kasih Ibu ke kantor atas sangsi dikeluarkan,” tambahnya.

Menurut Eka Merthawan, Kasih Ibu Kedonganan ini sebagai salah satu RS pertama yang memiliki manajemen pengelolaan limbah lengkap, termasuk RS pertama di Indonesia yang memiliki konsep bank sampah yang bekerja sama dengan Bank Sampah Kabupaten Badung, sebagai bank sampah mandiri komunal berbasis RS. “Kami berharap RS yang lain agar mematuhi undang-undang terkait lingkungan,” pintanya.

Direktur RS Kasih Ibu Kedonganan dr. Kade Dwi Cahyawan Rs mengaku sangat bangga ikut dalam rangka pengelolaan limbah dibawah DLHK Badung yang sangat luar biasa. Sebelum ada pembinaan secara administrative, memang ada beberapa hal yang perlu menjadi focus perbaikan, sehingga menindaklanjuti arahan dari DLHK Badung. “Kami sangat serius melaksanakan pengelolaan lingkungan. Ini salah satu peran serta kita yang harus selalu mengikuti semua kewajiban yang baik untuk bisa memberikan pelayanan yang maksimal,” pungkasnya. (BTN/bud) – bali-travelnews.com

Leave a reply